Minggu, 29 Maret 2015

MENGELOLAH BIJI KARET BERBAGAI MACAM PRODUK MAKANAN


Biji karet selama ini hampir tidak mempunyai nilai ekonomis sama sekali dan hanya dimanfaatkan sebagai benih generatif pohon karet saja.Padahal, biji karet memiliki kandungan minyak nabati yang tinggi dan memiliki asam lemak tak jenuh yang tinggi sehingga cocok sebagai bahan baku pembuatan makanan yang sehat. Salah satu alternative produk olahan yang dapat dibuat dari biji karet adalah Es cream dan Tempe. Selain harganya terjangkau, es cream dan Tempe biji karet ini memiliki kandungan asam lemak tak jenuh Omega 3 dan Omega 6 yang sangat diperlukan bagiperkembangan otak pada anak-anak. Selain itu biji karet juga memiliki kandungan Omega 9 dan protein yang cukup tinggi.
Kandungan asam lemak tak jenuh Omega 3 dan Omega 6 sangat diperlukan bagi perkembangan jaringan otak pada anak-anak. Anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa yang akan mempengaruhi kemajuan bangsa itu sendiri setidaknya membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk perkembangan jaringan otak mereka. Salah satu solusi cerdas untuk memaksimalkan perkembangan jaringan otak pada generasi-generasi bangsa adalah dengan mengonsumsi berbagai olahan makanan dari biji karet.
Untuk memulai proses pengelolahan biji karet kita langsung ke TKP disini saya ambil contoh pembuatan tempe dari biji karet

Mengolah biji karet menjadi tempe tidaklah sulit, hampir sama dengan pembuatan tempe-tempe pada umumnya. Bedanya, bahan baku pembuatan tempe yaitu biji karet harus mendapat perlakuan istimewa, pasalnya dalam biji karet terdapat sianida yang berbahaya bagi tubuh, kadar sianida dapat dihilangkan dengan cara direndam dan direbus cukup lama.
Lama perendaman, dan perebusan mempengaruhi penurunan kadar sianida dalam pengolahan biji karet menjadi tempe. Kadar asam sianida (HCN) pada biji karet yaitu 0,3%, semakin lama direndam dan direbus maka semakin rendah kadar sianida tempe.

Dalam percobaan ini, biji karet direndam selama 1 x 24 jam, kemudiandirebus selama 1 jam kemudian buang bagian kulit luarnya dan bakal daun. Biji karet yang sudah bersih dari kulit itu kemudian direndamkembali selama 1 x 24 jam lalu dikukus, dan setelah itu didinginkan kemudian diberi ragi tempe (Rhizopus oryzae) lalu membungkusnya dalam kemasan.
Secara rinci proses tersebut sebagai berikut :
1.      Disiapkan biji karet sebanyak 1 kilogram
2.      Biji karet dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran pada kulit biji
3.      Selanjutnya biji karet di buang kulitnya dengan cara memecahkannya
4.      Setelah terpisah dari kulitnya, daging biji direndam selama 1 x 24 jam
5.      Setelah direndam kemudian di rebus selama 1 jam
6.      Tiriskan dan biarkan hingga dingin , setelah dingin air rebusan di buang
lalu buang bakal daun yang terdapat di dalam biji.
7.      Setelah itu, rendam kembali biji karet selama 1x24 jam, selama proses perendaman, air rendaman harus selalu diganti 3 kali sehari.
8.      Biji karet lalu di cuci dan di kukus ± 30 menit
Setelah dikukus selama 30 menit, air yang tersisa didalam
panci dibuang, kemudian biji karet dipindahkan ke tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, biji karet dibiarkan dingin sampai permukaan keping karet kering dan airnya menetes habis
 9.      Setelah dingin, taburkan ragi tempe (Rhizopus oryzae) sebanyak ± 2
gram ( 0,2 % dari bobot biji karet) sambil diaduk – aduk sampai rata.
Penambahan ragi bertujuan guna mempercepat/merangsang
pertumbuhan jamur. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu
keberhasilan dalam membuat tempe
10.  Selanjutnya tempe dikemas sesuai dengan selera, dapat menggunakan
plastik ataupun daun pisang.
11.  Plastik atau daun pisang yang telah berisi biji karet dilubangi dengan
menggunakan jarum yang terbuat dari kayu ukuran kecil kira-kira8 - 10
lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
12.  Tempe disimpan di tempat yang tidak tertutup (pada suhu kamar)
untuk menghindari pembusukkan pada tempe karena suhu yang terlalu  
panas, usahakan ditempat yang terjadi sirkulasi udara.
13.  Tempe didiamkan kurang lebih selama 2x24 jam.
14.  Setelah itu, tempe siap diolah menjadi makanan yang lezat danbergizi tinggi.

Proses pembuatan tempe dari biji karet tidaklah rumit, sehinggakemungkinan untuk mengembangkannya sangatlah besar, apalagididukung dengan ketersediaan bahan baku yang banyak di alam,kandungan protein tempe dari karet lebih tinggi dari tempe dari kedelai selain itu tanaman karet dapat dibudidayakan dengan baik di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang komoditas utamanya adalah Karet. Luas areal lahan yang ditanami karet adalah 20.872,24 Ha, dengan hasil produksi 7.915,88 ton.

Perbandingan kadar protein tempe biji karet dengan tempe kedelai:
NO
Jenis
Presentase Protein
1
Tempe biji karet
30,15
2
Tempe kedelai
22,41
Tabel 2. Perbandingan kandungan protein pada tempe biji karet dengan tempe kedelai. Sumber : (Wizna, Mirnawati, Jamarun, dan N. Zuryani, Y. 2000) dan http://nippontori.multiply.com/journal/item/34
Kandungan gizi pada tempe karet terutama protein mengalami peningkatan dibandingkan dengan biji karet yang murni, selain itu tempe dari biji karet memiliki kandungan protein yang lebih besar dari pada tempe yang berasal dari kacang kedelai.
Adapun Kelebihan tempe dari biji karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg)
:
a. Tempe dari biji karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg) lebih lembut dari
pada tempe dari kedelai.
b. Tempe biji karet (Hevea brasiliensis Mull.Arg) tidak cepat menjadi tempe  
    busuk dan dapat disimpan selama 2 minggu di dalam lemari es.

Berbagai macam olahan makanan yang terbuat dari biji karet
(Es Crem biji karet)
(tempe biji karet)
(onde-Onde Biji karet)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

cara membuat onde ondenya bagai mana?

sinarcahayamandiri mengatakan...

Dibuat kripik bisa juga ga?