CARA BUDIDAYA TANAMAN NILAM
Nilam merupakan salah satu tanaman perdu yang sekarang banyak dilirik
orang sebagai karena memiliki nilai ekonimis yang cukup tinggi.
Keunggulan tanaman ini memiliki multi manfaat dan kahsiat yang cukup
bagus dibanding dengan tanaman perdu yang lainnya.
banyaknya permintaan minyak nilam di Indonesia maupun di luar Negeri menjadikan tanaman ini layaknya "primadona" yang banyak dicari orang, bahkan yang mengelola minyak dari bahan dasar nilam ini kebanyakan perusahaan besar yang hasil akhirnya akan dikirim keluar negri atau menjadikan hasil nilam ini menjadi komoditi ekspor.
Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya nilam atau cara menanam tanaman nilam ini, di bawah ini ada tahapan atau langkah-langkah budidaya nilam secara singkat:<!--more-->
PERSIAPAN BIBIT
Bila ingin melakukan kegiatan pesemaian atau pembibitan maka beberapa
hal yang harus dipersiapkan antara lain lahan yang cukup, rnisalnya
seluas 2.500 m2 untuk menangani sekitar 25 ha areal lahan yang akan
ditanami, persiapan bibit berupa pohon
nilam dari hasil panen melewati jangka waktu 2-3 bulan, tenaga kerja
untuk melakukan monitoring dan pemeliharaan, bahan baku berupa tanah
yang subur (Bisa dengan pasir, sekam, pupuk kandang, insektisida), bahan baku untuk
pembuatan naungan berupa bambu dan atap pelindung, serta persiapan bahan
baku polibag (Baiknya Dari Bekas airmeneral contoh aqua gelas) sebagai sarana penempatan bibit.
Adapun metode pestmaian dapat dilakukan dengan 2 cara.
- Cara pertama, bibit setek dipotong sekitar 15-18 cm. Setelah itu, setek langsung ditancapkan ke dalam polibag yang sudah diisi dengan media tanam (tanah, Pupuk kandang dll).. Pemeliharaan bibit dalam polibag ini dilakukan sampai berumur maksimum 15 hari. Selanjutnya, dapat dipindahkan ke lahan perkebunan.
- Cara kedua, bibit setek dipotong dengan panjang sekitar 12 cm-15 cm. Setelah itu, bibit direndam dalam pupuk cair organik perangsang akar tanaman (131) selama 5 menit. Lalu bibit diikat dalam satuan 50 atau 100 batang dan disimpan di tempat yang sejuk selama 15 hari. Saat akar serabut dan dam sudah muncul maka setek dipindahkan ke dalam polibag yang dilubangi sebanyak 2 atau 3 lubang untuk menghindari adanya gesekan dengan akar yang sudah hidup ( Cara ini Beresiko banyak mati maka saya sarankan sebaiknya penyemihan dilakukan dengan polibag)
PENGOLAHAN TANAH
Tanah terlebih dahulu harus melalui proses penggemburan dengan cara
dicangkul atau dengan alat pertanian lainnya (traktor). Kedalaman galian
tanah hendaknya 3o cm untuk dibalikkan. Setelah itu, didiamkan selama
3-4 hari agar terjadi proses penguapan dari tanah yang telah diolah.
Dengan asumsi lahan yang akan ditanami pohon nilam adalah tanah datar atau bekas persawahan, sebaiknya tanah yang telah gembur dibuat bedeng dengan lebar sekitar 3,2 m dengan panjang disesuaikan luas areal tanah. Setiap bedeng diberi jarak selebar 30 cm sebagai penampung saluran air sekaligus sebagai sarana jalan untuk mengontrol tanaman dengan kedalaman sekitar 15-25 cm.
Dengan lebar bedeng tersebut maka pada bedeng dapat dibuat 3 lubang
dengan jarak masing-masing 80cm untuk menampung bibit sebanyak 3
polibag. Jarak lubang dari pinggiran saluran masing-masing 30 cm.
Lubang untuk tanaman tersebut dibuat dengan diameter 12-15 cm atau disesuaikan dengan diameter polibag. Kemudian lubang diberi pupuk kandang sebanyak 0,00769 kg atau sekitar 2 sendok makan. Setelah itu, lubang didiamkan selama 2-3 hari. Selanjutnya, proses penanaman bibit dapat dilakukan.
PENANAMAN
Sebelum proses penanaman dilakukan maka ada beberapa syarat dan cara
serta mekanisme yang harus dipenuhi agar penanaman yang dilakukan
memperoleh hasil optimal sesuai yang diinginkan dan pola budi daya.
Adapun hal tersebut dijelaskan sebagai berikut..
Iklim
Penanaman nilam sebaiknya dilakukan di daerah yang memiliki kondisi
ideal, yaitu berada pada suhu rata-rata antara 22-280 C. Tingkat
intensitas penyinaran matahari cukup, terlebih pada saat tanaman
mendekati masa panen.
Curah hujan yang ideal sebaiknya berada pada posisi antara 2.500-3.500 nunjtahun dan turun merata sepanjang tahun. Sementara tingkat kelembapan udara rata-rata di atas 75%.
Tanah
Pohon nilam dapat ditanam pada berbagai jenis kontur tanah, baik tanah
datar, berbukit, ataupun tanah dengan tingkat kemiringan terjal. Namun,
kondisi tanah yang disarankan subur, gembur, serta kaya humus agar
memberikan hasil yang sangat.
Tinggi tempat yang ideal yaitu 10-400 in di atas permukaan laut (dpl), masih dapat ditanami sampai batas ketinggian 700 m dpl. Sementara pada ketinggian 700-2000 m dpl, nilam masih dapat tumbuh, tetapi kadar/remdemen min). mknya tidak sebagus di dataran rendah.
Keasaman tanah (pH) yang dikehendaki 5,5-6,5 dan tidak boleh tergenang air. Agar tidak tergenang, lahan sebaiknya dibuat bedeng agar kondisi tingkat kelembapan tanah mudah dikendalikan Tanah hat kurang diperkenankan, sedangkan pasir dan tanah berkapur tidak diperkenankan.
Cara Tanam
Penanaman dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu penanaman langsung dan tidak langsung.
Penanaman langsung
Bibit yang digunakan pada penanaman langsung berupa setek yang dipetik
dari lahan perkebunan dan ditanam secara langsung di lahan. Setiap
lubang ditanam 2-3 setek untuk menjaga setek yang mati.
Penanaman dengan cara ini membutuhkan bibit setek yang lebih banyak dan persentase kematiannya lebih besar. Oleh sebab itu, cara ini tidak disarankan untuk diterapkan di perkebunan budi daya.
Penanaman dengan cara ini membutuhkan bibit setek yang lebih banyak dan persentase kematiannya lebih besar. Oleh sebab itu, cara ini tidak disarankan untuk diterapkan di perkebunan budi daya.
Penanaman secara tidak langsung (khusus budi daya)
Bibit yang digunakan pada cara ini melalui proses pesemaian atau
pembibitan terlebih dahulu. Tanaman dipersiapkan selama 2 minggu
sebelum ditanam pada lahan budidaya.
Pesemaian dapat dilakukan pada lahan tersendiri pemberian pelindung
atau pada areal yang memiliki pepohonan yang rindang. Namun, lahan
memenuhi syarat, yaitu kemudahan persediaan air dalam jumlah cukup serta
memudahkan efektivitas monitoring untuk memantau perkembangan dari
bibit/setek
PEMELIHARAANTANAMAN
Pemupukan
Pemupukan hendaknya dilakukan dengan pedoman 5 tepat, yaitu tepat jenis,
tepat jumlah, tepat waktu, tepat cara, dan tepat tempat.
Tepat jenis
Tepat jenis diartikan penggunaan jenis pupuk disesuaikan dengan jenis
tanaman, yaitu pupuk kandang dari domba dan ayam atau pupuk kimia berupa
SP 36, urea, KCL, dan NPK.
Tepat jumlah
Tepat jumlah diartikan jumlah pemberian pupuk disesuaikan dengan luas
areal tanaman. Sebagai contoh, untuk flap hektar per tahun rata-rata
memerlukan pupuk kandang masing-masing sebanyak too sak, SP 36 sebanyak
200 kg, urea sebanyak 200 kg , KCL sebanyak 150 kg, dan NPK sebanyak 100
kg.
Selain itu, pupuk organik dapat digunakan untuk lebih merangsang terjadinya proses pertumbuhan daun yang lebih cepat dalam jumlah banyak. Pemupukan menggunakan cairan penyubur tanaman (CPT) dengan takaran tho ml ditambah air sebanyak 40 liter untuk lahan seluas satu hektar.
Tepat waktu
Tepat waktu dimaksudkan agar pemupukan dilakukan pada awal proses
penanaman dengan dosis sesuai takaran. Pada masa pertumbuhan memasuki
umur satu bulan diberi urea dan KCL atau SP 36 dan NPK sebanyak 1/4
bagian dan 1/3 bagian. Pemupukan ini diberikan satu minggu setelah panen
pertama dan sisanya setelah panen kedua dan ketiga. Hal ini dimaksudkan
agar proses pertumbuhan tanaman lebih optimal
Tepat cara
Tepat cara diartikan perlakuan dan mekanisme pemberian pupuk beserta
takaran jumlahnya dan urut-urutan pemberiannya mengikuti program dan
pola budi daya tanaman.
Tepat tempat
Tepat tempat diartikan lokasi penyimpanan pupuk berada pada tempat yang
baik, mudah dijangkau, serta jarak antara tempat penyimpanan dan lahan
budi daya soling berdekatan. Hal ini dilakukan agar efektivitas dan
efisiensi pemupukan menjadi lebih tinggi.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang sudah mati atau layu
agar jumlah tanaman sesuai target yang diinginkan. Penentuan target
jumlah tanaman disesuaikan dengan luas areal dan jarak tanam, yaitu 1
hektar dengan jumlah bibit maksimum 26.000 tanaman.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan setelah tanaman berumur sekitar umur tersebut,
ketinggian tanaman mencapai 20-30 cm dan m cabang bertingkat dengan
radius 20 cm. Penyiangan dilakukan de 2 (dua) cara, yaitu cara mekanis
dan kimiawi.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan, yaitu setelah
terbentuk perdu yang saling menutupi satu sama lain di antara pohon atau
tanaman. Pemangkasan dilakukan pada cabang tingkat tiga ke atas.
Pemang¬kasan dan penjarangan dilakukan agar tanaman terhindar dari
serangan hama dan penyakit tanaman. Selain pemangkasan memberi ruang
gerak lebih luas ker.hadap tanaman.
0 komentar:
Posting Komentar